Jum'at Sore


 


After having a reuni with Credible Librarians.

Gua baru aja pulang dari Indosat. Indosat bagi gua sekarang bener-bener jauh. Indosat disini bukan kantor provider SIM Indosat loh ya, ini singkatan dari Indonesia Tsalisah wkwkwk. Having a reuni with baqiyyatu-naa. Seneng, karna kebersamaan kita bukan hanya sekedar kebersamaan biasa. Kita disatukan oleh takdir, diberi Amanah, dididik, ditempa. Kebersamaan susah-senang. Kita disatukan bukan untuk menjadi kelompok pertemanan, tapi untuk menjadi partner kerja.

Jauh banget Indosat dari Siti Aminah! 😒

Untuk yang pertama kalinya gua duduk di kursi hijau depan kamar musyrifah, wkwk. Walau maqam gua bukan musyrifah, tapi ukhti-ukhti yang main ke temennya.

Banyak hal yang harus disyukuri, dievaluasi, dinikmati. Sama. Kita semua sedang sama-sama berjuang dengan ujiannya masing-masing. Satu yang sama : ujian pendewasaan diri. Berusaha mendewasakan diri dengan meyesuaikan perbuatan di setiap situasi dan kondisi. Kembali lagi seperti apa yang gua tulis di tulisan sebelumnya, di tempat yang sama dengan title atau posisi yang berbeda. Ya mudahnya jabatan atau pangkat yang berbeda lah. Walau di Gontor kita tidak mengenal istilah jabatan atau pangkat. Kita lebih dibiasakan dengan istilah ‘Amanah’.

Kita punya Amanah yang berbeda-beda saat ini. Gua dan Marwah diamanahkan untuk fokus menuntut ilmu di UNIDA. Menjadi salah satu dari ratusan orang lainnya -saat ini- yang berkontribusi untuk memajukan Universitas ini. Berkontribusi untuk menggapai cita-cita Universitas yang tiada batas. Sedangkan Ama, Yumna, Dinda, Hilya saat ini diamanahkan menjadi tenaga pengajar. Mudarrisah, berinvestasi jangka Panjang, investasi akhirat dengan cara mengajar. Mencerdaskan generasi, membentuk mental-mental generasi. Meski sebenarnya kita juga masih berproses untuk itu. We are still teenagers now. Masih dalam peralihan antara remaja-dewasa menuju dewasa.

Sebenernya gua lagi belajar nih buat pake kata-kata baku, jadi ya sorry for some weird words here hehe 😚

Jadi tadi kita sempet ngomongin tentang temen-temen kita, dengan kondisi mereka saat ini yang bener-bener membuat kita bersyukur, benget. Mbah Ul yang sekarang diamanahi untuk merintis maktabah di Kendari, padahal dia sendiri juga reformasi OPPM (baru dilantik setelah setengah tahun masa jabatan). Mbah Boeyoet yang ngabdi di GP 4 Kediri sendiri, padahal she decided to continue her study for 5 years in Unida, actually. Ujian menuntut ilmu, ujian mental.

Kita juga ngomongin tentang Gilda, our staff. Sebenci, sekesel, seburuk-buruknya mereka, ga bisa dipungkiri bahwa rasa sayang kepada anak didik itu pasti ada. Nyata. Kita semakin dewasa, merekapun demikian. Rindu. Mereka juga yang mewarnai hidup dan lika-liku selama ¼ tahun kita menjabat. Rencananya mau futurin mereka, tapi ya, kita harus nunggu sampe semua kegiatan normal.

Semoga ukhuwah kita bisa awet melebihi senior-senior terdahulu kita, Aamiin 😘❤


25/5/23

 

 

Postingan populer dari blog ini

After 3 Months!

at the end of november

Nyaman dengan Ketidaknyamanan